Kamis, 21 Juni 2012

enambelas trayek bus kota bakal dihapus



Sebanyak 16 trayek bus kota yang dikelola tujuh pengusaha di Kota Solo bakal dihilangkan. Gantinya, tujuh pengusaha yang beroperasi di 16 trayek itu bakal mengelola tujuh koridor Bus Batik Solo Trans (BST).


Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, menjelaskan dari hasil pertemuan terakhir, Selasa (19/6), para pengusaha intinya sudah menyepakati rencana tersebut. ”Memang pembahasan masalah ini sangat alot. Tujuh pengusaha tersebut merupakan pengusaha yang memang sejak lama mengelola bus kota di Solo,” ungkapnya saat ditemui wartawan, Rabu (20/6/2012), di ruang kerjanya.

Diterangkan Yosca, tujuh pengusaha tersebut nantinya akan membentuk konsorsium untuk melakukan pembahasan tersendiri terkait pembagian pengelolaan tujuh koridor tersebut. ”Ya mereka bakal membagi tujuh koridor tersebut bakal dikelola seperti apa melalui besar kecilnya saham yang dimiliki. Kami tidak bisa masuk ke wilayah tersebut,” ujarnya.

Dengan pengelolaan tersebut, jelas Yosca, nantinya diharapkan tidak ada lagi bus kota yang saling berebut penumpang lantaran operasional bus terjadwal. ”Ya trayeknya sudah ditentukan bersama selain itu timing-nya juga sudah diatur,” terangnya.

Dengan pengelolaan tujuh koridor BST oleh tujuh pengusaha bus kota tersebut, lanjut Yosca, nantinya sistem setoran bakal diganti dengan gaji. Sementara, pembelian karcis dilakukan dengan ticketing smart card dan bus yang digunakan harus ber-AC. Selain itu, untuk menaikkan atau menurunkan penumpang bus harus berhenti di halte.

Terkait dengan bus, Yosca menerangkan Pemkot ataupun pemerintah pusat memiliki kewajiban untuk memberikan subsidi kepada pengusaha bus. Disinggung penyelesaian tujuh koridor, Yosca menuturkan target penyelesaian pada 2014.
Kepala DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Solo, Joko Suprapto, pembahasan yang dilakukan Selasa sebenarnya belum sepenuhnya selesai. Sebab, masih ada suara sumbang yang merasa keberatan dengan rencana tersebut. ”Ya ada yang merasa keberatan karena jalur basahnya harus dihapus,” ungkapnya.

Dijelaskan Joko, tujuh pengusaha rencananya akan melakukan pertemuan sendiri untuk membahas rencana tersebut. ”Besok tujuh pengusaha bus kota akan bertemu. Tetapi kami belum tahu nantinya akan seperti apa,” katanya.

Joko menilai rencana tersebut bakal membuat transportasi di Kota Solo semakin tertata lantaran tidak ada lagi bus kota yang saling berebut penumpang.
”Terlebih saat lebaran, transportasi macet. Itu baru terjadi tahun ini. Belum lima tahun yang akan datang tentu kalau tidak dibenahi transportasi di Kota Solo semakin macet,” tukasnya.

sumber : http://www.solopos.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar